About Me

Foto saya
When things get complicated, i wish i faith, When things look empty, i wish i hope :)
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pages

Tuhan, aku ingin menikah…


Akhir akhir ini ada semacam keinginan yang mendorongku pengen banget buat menikah. Hipotesis sementara menyebutkan mungkin ini hanya efek sementara dari kata yang biasa kita sebut dengan kesepian dan kebosanan. Sepi ketika pada awalnya kita dikelilingi orang yang menyayangi kita. Lalu semuanya berbeda ketika kita memutuskan untuk hidup sendiri, apalagi hidup di di suatu tempat yang orang sebut dengan ibu kota. Dan bosan ketika tiap hari kita hanya mendapati kehidupan kita berjalan normal dan berulang ulang. Bangun tidur, makan, kerja, pulang dan tidur. Begitu dan begitu tiap  hari. Pengen banget rasanya jadi ibu rumah tangga aja, yang tiap hari kerjanya cuma jalan jalan, arisan dan ngabisin duit suami. :D
Ketika aku dulu masih kuliah, aku sangat mengecam berat yang namanya pernikahan dini. Tapi sekarang di umurku yang masih seumur jagung (ngaku ngaku muda) aku malah pengen banget buat menikah. Setidaknya ketika kita sudah memiliki seseorang, ketika kita lelah sepulang kerja, ada yang mijetin, ada yang masakin, ada yang ngasih tambahan duit buat belanja, ada yang bisa kita ajak buat curhat tiap malem. Hmmm menyenangkaaaaaaaannnnnnn!!!!!!!
Tapi akan berbeda kalo kita lihat dari sisi yang lain. Hidup itu tidak selamanya datar. Lalu apa yang harus kita lakukan ketika semuanya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan? Apa yang akan terjadi ketika semua harapan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan? Ketika kita memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan kecantikan yang tak seberapa, lalu kita harus berbuat apa ketika suami kita merasa kadang2x bosan? Apa kita hanya bisa diam dan memohon untuk tetap tinggal dengan kita? Hhh pusing pusing pusing….
Lalu, aku harus bagaimana Tuhan??   

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Management Trainee Ohhh MT… :)




Ketika aku memutuskan untuk bergabung dengan salah satu retail company di Jakarta, dari situ juga aku sudah mulai mengumpulkan keberanian- keberanian yang belakangan ini tidak aku miliki lagi. Keberanian untuk mulai hidup mandiri, keberanian untuk bertemu dengan orang- orang baru dengan berbagai karakter (padahal kemampuanku bersosialisasi semakin dewasa semakin kian menipis saja ), keberanian untuk bekerja dan merasakan betapa susahnya nyari duit ( intinya sih bukan susah, tapi capek, hehhe ). Hm sebenarnya banyak sekali sisi positifnya. Dari 100 sisi positif, tetap aja ada satu sisi negatifnya.
CAPEK, ce a pe e ka,…
Ada yang belum tahu apa itu Retail Management Trainee?? Kalau mendengar kata Program Management Trainee, maka secara cepat kita akan berpikir tentang sebuah program karir jalan tol.  Bukan jalan tol yang dapat diasuransikan, tapi maksudnya adalah, orang-orang yang ikut dalam program ini adalah orang - orang pilihan yang sengaja dipersiapkan untuk cepat mencapai posisi pimpinan di perusahaan yang bersangkutan. Apakah memang demikian? eits, sebentar. Sebenaranya yang perlu digaris bawahi itu adalah RETAILnya. Nah, itu yang aku rasa berat :D
Sejak dulu aku lulus bulan desember tahun 2010 lalu setiap ada JobFair, Career day, yang aku incar selalu hal yang berbau management trainee. Karena aku berfikir itulah jalan satu2xnya buat meraih posisi kemanagerialan tersingkat dan tercepat ketimbang kita jadi karyawan biasa. Setidaknya itulah yang ada dalam benakku awalnya. Dan well, sebenarnya tidak salah, karena ketika aku terjun langsung ke dunia per-management trainee-an, alasanku berbukti. Tapi ada sedikit kendala disini, seperti yang sudah ibu guru jelaskan sebelumnya di Bab 3, bahwa yang sebenarnya perlu digaris bawahi itu adalah RETAILnya. Jangan berbicara masalah gaji, karena dari berbagai perbandingan aku bisa menarik kesimpulan bahwa salary di retail cukup-laaahhh :D. tapi, tentu saja memang seimbang dengan pekerjaannya. Ada yang bisa bayangin gak sih job desk-ku setiap hari apa? Ketika masa orientasi sebulan, Pagi pagi jam 6 aku berangkat, dan mulai bekerja jam 7 kurang seperempat. Oke, kita kupas satu persatu setajam piso cutter  :P.
Pertama, kalo kita ingin menjadi pemimpin dimasa depan, maka kita harus mengetahui pekerjaan bawahan2x kita. Oke, masuk akal. Dan pekerjaannya apa? Setiap hari aku nge-wrapping anggur, kurma, pear, brokoli, nimbang, majang layout toko, dorong2x troli, beresin gondola, dan di bagian dry setiap hari aku merapikan kaleng sarden. Huft, kenapa harus kaleng sarden??? Yang ketika aku menyenggolanya sedikit saja kaleng besar berisi sarden 250ml itu menimpa kakiku dan bengkak berhari hari. Selalu dan selalu seperti itu. Kalo kata head officer, maklum namanya juga amatir :p. lanjut kebagian back office, nah, disini department yang paling aku suka, kerjanya banyak tapi gak berbau fisik. Berat juga, mulai dari melisting purchase order, membuat daily sales report, banyak dah. Ada juga bagian RTE meat n sea food di butcher. Dimana pekerjaanku disana tiap hari membuat racikan perkedel, memilet ayam, bersihin sisik dan insang ikan, buset, lulus management trainee aku bisa dianugrahi sertifikat master cheff ni kayaknya. Diajarin cara  ngupas wortel yang sesuai standar SOP, memotong ayam menjadi beberapa bagian dan sesuai standar SOP, mengepel lantai pun ada standar SOP-nya loooo… jangan jangan tar lama2x ngedipin mata pun kudu sesuai standar ES O PE. :D
Ada lagi satu department yang paling horror. Tau gak apa?? Ah bukan, iya kamu, bukan juga, ah kamu bener, cashier!!!! Paling sentiment kalo udah di paging buat ngasirin. “Panggilan kepada Ibu Rini ditunggu segera di kassa 2” Deg!!!!! Haduh aku cukup punya alasan kenapa aku sangat membenci department yang satu ini. Gak kebayang berhadapaan dengan ibu ibu tajir yang kerjanya Cuma  ngabisisn duit suami tiap hari. Pas kita gelagapan gara2x mesin EDC-nya error, card read error sama mesin EDC, belom lagi duit recehan abis kalo pas pake tunai, kesalahan nyampur barang food sama non food di shoping bag, drawer yang kekunci otomatis gara2x suatu hal, dan lain lain. One day, pernah aku dimaki ibu2x gara2x salah nginput quantity barang. Harusnya 2 diinput 20. Mampus!!! Mana galak banget. Aku dimaki sampe seisi toko liat. Pada waktu itu, pengen nangis aja rasanya. Emak gue aja kagak pernah marah2xin kayak begini, siapa elo????? Pengen tuh aku maki2x balik ibu2x galak itu. Gak pernah apa dia mikir coba kalo anaknya dimaki maki orang kayak begitu. Gak terima juga kan dia? Eitsss tapi balik lagi ke prinsip “kalo gak salah, gak belajar” Hmmm Cuma bisa astagfirulloh aja deh. Semoga Tuhan bisa menguatkan. Walaupun gak sekali dua kali kejadian kayak begitu terjadi. Namanya juga amatir, jgn disamain sama karyawan yang udah puluhan tahun kerja disitu dong, heheheh #alibi
Tapi semua kedongkolan luluh lantah pas gajian, heheh cihuyyyyy
Superindo apa kabar??? LUAR BIASA, heheheh
Itu semua baru tahapan trainee dan orientasi. Lalu ketika aku mulai masuk modul, dan makin banyak hal yang seharusnya aku pikirkan, apa aku bisa?? Apa yang harus aku lakukan kalau ada barang yang NBR-nya banyak, barang loss sales, keterlambatan pengiriman barang dari supplier, me-manage karyawan dengan karakterisik macam2x, ahh apa aku bisa?  Jadi seorang pemimpin itu tidak mudah. Apalagi buat cewek sepertiku yang bisanya Cuma mengdluh dan mengeluh. Sepertinya HRD-nya salah pilih orang. Kok bisa hasil psikotesku masuk list management trainee program? Hahah dan tentu saja tidak ada yang patut aku ingat kecuali Allah SWT. Tentu saja itu semua terjadi atas kehendak-Nya. Masih banyak orang diluaran sana yang lebih cerdas dari aku, lebih berjiwa pemimpin dari aku, lebih punya talenta di bidangnya daripada aku, dan tentu saja lebih tinggi, hihihihihi Tapi ternyata hal itu tidak penting, karena sebenarnya inilah jalan yang Allah tunjukkan buatku J itulah kenapa aku selalu mencintaimu ya Allah, karena aku mencintai-Mu melalui banyak jalan dan banyak alasan J
Dan ketika pada akhirnya, di minggu kedua pekerjaan perdanaku, aku tergolek sakit. Kalo kata dokter gigi sih ini namanya kecapean. Pahaku sampe biru biru. Nah itu kan bukti otentik kalo emang pekerjaannya berat dan menguras fisik L. Tetapi memang dasarnya aku karyawan teladan, hehhehe  sakit sakit gini juga tetep aja jam 6 pagi aku berangkat dan pulang ketika waktu menunjukkan jam 10 malam. Demi apa coba kalo bukan demi duit?
Terus aku berfikir, untuk apa semasa aku kuliah 4 tahun lebih beberapa bulan yang lalu aku belajar cara membuat silabus, RPP, metode pembelajaran, kewirausahaan, management akuntansi, bahkan lebih parah lagi, buat apa aku dulu menghabiskaan hampir satu semester perkuliahanku aku habiskan buat mengikuti KKN PPL mengajar murid murid SMK dengan mata pelajaran K3 (Keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja). Oke ada yang tau semua itu sekarang buat apa? Huks, sekarang aku malah merindukan saat saat dimana aku mumet tujuh keliling bagaimana cara mengembangkan silabus menjadi RPP dan mumetnya memikirkan metode pembelajaran apa yang cocok aku gunakan buat mengajar anak2x di sekolah.
Tapi,.. thank’s a lot to PT Lion Super Indo yang sudah membuka jalan karirku. Ya Allah, aku terkesan begitu tidak bersyukur, tapi bukan itu sebenarnya maksudku. Yah namanya juga manusia, tempatnya mengeluh dan mengeluh tiap harinya. Nah begitupun aku yang rasanya kurang lengkap kalau sehari saja tanpa mengeluh, hehehehh
Oke, terakhir, mari kita berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing semoga aku diberi ketabahan, kekuatan, dan semangat buat melewati hari hari yang lebih menantang lagi besok…


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS