Agak tersadar dengan munculnya telephone dari mama di
seberang sana. “Sayang, pokoknya kalo tahun depan kamu tetep gak punya pacar,
mama bakalan kabur dari rumah” dan
selalau akhirnya hening. To be silent is the biggest art in a conversation. Terdengar
sangat desperate. Coba seandainya satu hari itu 48 jam. 6 jam buat kerja dan
sisanya hang out, ngimcil sana sini, tebar pesona ditiap tempat kongkow.
Mungkin jodoh itu bakalan sangat gampang datang dan pergi. Lalu bagaimana
dengan kasusku, kerja- pulang- makan- tidur- kerja- dan begitulah seterusnya.
Reality, routinity, menjenuhkan!!
Aku ingat planningku menikah umur 25 tahun. Dan sama sekali
gak nyangka keinginan itu diaminkan malaikat lewat keinginan mama yang menggebu
gebu buat segera melihatku diiring iring mobil berpita dan berbunga.
Setidaknya, ketika aku menumpahkan semua kegalauanku di
blog, aku gak bisa denger bantahan dan sanggahan mama yang idealis soal
pernikahan. Bingung deh, sebenarnya pikiran si mama yang terlalu kolot atau
pikiranku yang mulai hopeless mencari? I ussualy desperately in love with a
stranger. Dan hal itulah yang membuat semua pilihanku selalu ditolak mama. But,
thanks for giving something mom, membuatku lebih dewasa dalam memilih. Aku Cuma
berharap ketika aku mengenalkan pilihanku untuk kalian, kalian akan berdecak
kagum dan memujiku betapa pintarnya aku mencarikan calon menantu untuk kalian.
Bukan masalah waktu. Karena ketika kalian memberikan time limited, aku gak bisa
yakin bakalan bisa menentukan pilihan yang tepat.
Tau gak mah, mencari seseorang itu mudah. Yang susah itu
hanya mencari rasa nyaman yang entah
sudah kemana. Rasa nyaman itu lebih dari
sekedar “baik, pendidikan tinggi, dari keluarga terpandang, juga pintar” lebih
dari sekedar itu! Rasa nyaman itu molekul alam yang abstrak. Rasa nyaman itu hal yang membuat kita bisa
bertahan sampai tua mempertahankan orang yang sama tanpa kebosanan. Dan aku
sangat takut menjadi tua dan keriput. Saat dimana rasa cinta yang dulunya ada,
akan tiba- tiba berubah menjadi hanya seonggok tanggung jawab. It’s scary!
Bukankah hal itu sangat menakutkan ma? Dan selalu mama jawab : “cinta itu
bakalan nyusul, gak usah menikah berlandaskan cinta. Dengan dia baikpun itu
akan membuatmu luluh” Yup, benar, cinta itu pasti datang, dan perginya-pun cepat, may be….
Ini hanya tentang pilihan. Kita memilih untuk mencari orang
yang tidak tepat dengan waktu yang singkat, atau kita mencari orang yang tepat
dengan mengorbankan sedikit waktu… hanya itu pilihannya. Percayalah ma, jodoh
itu sepenuhnya ditangan Tuhan… dengan sedikit andil dan doa kita untuk
mencarinya.