![]() |
Diperankan Oleh Model |
Awalnya, kemarin malam, waktu itu pukul 20.00 kurang sedikit. Kurangnya gak begitu jelas, karena jam di tanganku ketepatannya agak sulit dipercaya. Ngawur tuh jam tangan. Aku makan di sekitaran santan, perum TNI AU atau lebih tepatnya seberang kostku… duh bingung ni, dari mana mulainya yah?:(
Tepat diseberang tempatku makan, ada sesosok gerobak didorong2x kakek tua. Rambutnya nyaris putih semua. Jaketnya tebal dan lusuh. Mukanya… oh Tuhan, muka itu yang membuatku gak bisa berhenti meneteskan air mata sampe sekarang. Terdengar agak lebay, tapi untuk tulisanku yang satu ini, kotak tertawaku benar2x hilang gak tau mampir kemana. Pokoknya yang aku pengen cuma nangis nangis nangiissss. Di usianya yang aku perkirakan lebih dari seabad, kakek tua itu masih begitu tanpa beban mencari uang. Aku malu, di usiaku yang sebenaranya produktif banget, uangpun aku masih minta mama papa. Dan sehari saja uang kirimanku datang terlambat, aku blingsatan kayak cacing dijemur di pante.
Kakek tua itu pedagang wedang ronde. Kalo di Jogja, wedang ronde itu semacam minuman anget dari jahe kalo gak salah, ada roti sama kacangnya. Eh ada tambahan bakso kecil2xnya juga. Rasanya sih kayak moci. Ga ada alasan kalo aku gak membeli wedang ronde-nya kakek tua itu. Aku pernah dikasih tau mama, “Orang baik itu auranya udah keliatan” katanya. Dan aku yakin, aura kakek tua itu benar2x gak bisa disembunyikan. Memancar kayak sinar gama yang bisa nembus atmosfer bumi, heheheh
Dengan semangat kemanusiaan yang tinggi, aku menghampirinya, Oh Tuhan, ramahnya kakek tua itu, pintar pula. Aku benar2x jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku lihat, semua toplesnya masih penuh terisi. Aku perkirakan baru beberapa orang saja yang membeli wedang ronde-nya. Kalo ini awal bulan, kalo dompetku tebal berisi duit, pengen banget aku membeli semua isi gerobak itu. Banyak hal yang aku tanyakan. Berharap aku punya cukup banyak waktu untuk mencuri sedikit semangat hidup darinya. Dia bilang udah berjualan 26 tahun. Lebih dari seumur hidupku di dunia. Inget kek, When you’ve cried so long and your heart is in anguish…
God has counted your tears... :)

Ya Tuhan, bagaimana caraku menjelaskan biar perasaanku tergambarkan?? Kenapa terdengar begitu berlebihan? Ramahnya, semangatnya, raut mukanya, jaket lusuhnya, cara berjalannya, selalu membuatku menangis. Selalu berhasil membuat rasa kemanusiaanku yang akhir akhir ini nyaris hilang, selalu tumbuh subur tanpa hama. Bahkan tanpa bantuan pestisida.
Tuhan, aku tidak mengenalnya, tapi lewat doa’ku, aku benar2x menitipkan kakek tua itu untuk Kau jaga..:)
5 Comment:
aku juga kalo liat rasanya ingin menangis gogoleran di aspal panassss,...:((
Duh Cil, apalagi gue, 2 kali ketemu dengan kadar mellow yang gak berkurang kurang :(( God has blessed You kek :)
beruntungnya aku tak melihat mukanya,..:((
#sedih.
sabar2... sono ikut kakek jualan ronde.
sayang aku ngga suka ronde, sukannya ama rondo...
ckckckckkkk.....
#keep the spirit... salam stuhati
Hooh mamas rossi, aku juga gak suka ronde, tapi sejak itu jadi suka ajalah :))
sibuk skripsi jadi jarang nulis blog yah kowe? :-"
Posting Komentar