Ketika kita menjalani suatu fase kehidupan, kadang kita
merasa dunia itu gak begitu adil buat dijalani pada masa itu. Tapi ketika
semuanya telah lulus uji proses perjalanan, dan kita hanya bisa merekapnya
dalam ingatan, pasti yang dirasa itu hanya rasa kangen dan pertanyaan, kapan
kita bisa melakukan hal itu lagi. Malam ini buat kesekian kalinya aku merasa
kotak tertawaku hilang lagi. Kadang hanya dengan memutar sebuah lagu saja,
ingatan kita bisa dengan jelas memutar ulang video kenangan kenangan jaman
dulu. Padahal pas waktu itu, kehidupan yang berbedalah yang sebenarnya
diharapkan.
Aku memang terlahir bukan menjadi seorang yang cerdas dan
pintar bersyukur. Dan akupun tidak cukup punya kewenangan buat lagi lagi
menyalahkan takdir. Apalagi menyalahkan ibu yang mengandung, hahaha tapi
setidaknya aku cukup cerdas untuk bisa jujur kalo memang aku tidak menyukai
kehidupanku saat ini. Dan aku bisa menebaknya seratus persen, bahwa kehidupan
sekarang ini bisa jadi masuk list hal yang bakalan aku rindukan kelak, suatu
saat nanti,… selalu seperti ituuu L

Sebenarnya hal yang sangat lumrah saat ini bahwa tiap hari
hidupku selalu dipenuhi kangen buat Jogja. Semuanya selalu berhubungan dengan
Jogja. Aku selalu berucap syukur buatMu Ya Alloh, karenaMu aku diberikan
kesempatan buat menjalani hidup dengan fase termanisku di Jogjakarta. Tiap
sudutnya selalu membuatku merasa bahwa tempat lain tak pernah membuatku merasa
nyaman senyaman di Jogjakarta. Salah apa aku sampe begitu mencintai Jogja?? Aku
bahkan sangat mencintai isinya. “Jogja.. tiap sudutnya penuh makna..” (#diambil
dari status mantan)
Duh out of topic ni, tema kita hari ini kan MASA LALU. Rasanya
pengen banget ngebelah atmosfer berlapis lapis dan terbang bersama paus
akrobatis aja kalo udah inget masa dulu. Masa masa bodoh, perbincangan bodoh,
pertengkaran bodoh, perbuatan bodoh, kenal sama orang orang bodoh. Semua hal
yang bersifat bodoh sangat aku rindukan saat ini.
Berhubung tingkat intelektualitasku malam ini sedang tidak
bagus alias mendekati warning line kebodohan, jadi malam ini tulisanku
menggunakan paragraph deduktif induktif aja. Gak tau focus ceritanya sebelah
mana.
Udah ah.. assalamualaikum,…..
0 Comment:
Posting Komentar