Masa training RMT-ku udah berakhir. Padahal masih banyak
modul yang belom kelar. Seharusnya masa penyelesaian modul MT itu idealnya satu
tahun, tapi kebijakan perusahaan berkata lain, buktinya kita masih 6 bulan aja udah
diminta acting. 6 bulan belom terpotong
masa orientasi, perbantuan seassional kesana kemari, dan netto-nya kalo diitung
itung kita Cuma diberi kesempatan buat pendalaman modul Cuma 3 bulan. Oh God,
kita bisa apa dengan pendalaman modul yang Cuma 3 bulan? Gimana kita bisa
memimpin puluhan orang dalam satu store sementara kita aja belom tau apa yang
harus kita lakukan, gimana kita bisa mengayomi bawahan2x kita kalo sementara
kita belom bisa merubah mindset kita sendiri bahwa sekarang kitalah yang memimpin
mereka.
Berdoa tiap hari demi meminta penempatan acting di Jogja.
Sms tim HRD jauh jauh hari Cuma buat minta waiting list penempatan acting di
jogja. Tapi takdir berkata lain, akhirnya keputusan final sudah keluar, dan
ternyata Surabaya-lah kota transitku selanjutnya. Hmm si mamah udah nangis
nangis nyuruh resign aja. Gak rela anak bungsunya dilempar sana sini ke negeri
antah berantah yang belom pernah disinggahinya. No problem mam, anak gadismu
udah cukup dewasa kok… dan yakinlah Allah selalu bersamaku disini.
My fist’day…
Aku dateng ke LSI kenjeran, acting store-ku yang baru tepat
tanggal 21 November 2011. Rasanya deg deg ser,… takut melihat respon dari
karyawan2x disana melihat MOD baru mereka yang belom cekatan, masih muda, dan
tidak layak diperhitungkan. (setidaknya itulah sisi pesimisku awalnya)
Dan surprise banget melihat respon positif mereka. Disini,
aku merasa sangat dihargai. Tanpa aku meminta dihormati-pun, aku sudah sangat
senang melihat respon positif mereka. Mungkin inilah perbedaan signifikan
antara Jakarta dan Surabaya. Tanpa bermaksud memberikan penilaian global, tapi
inilah kenyataannya. Disini, mana ada officer2x yang merendahkan dan menganggap
remeh kita. Setidaknya, setiap ada masalah, keputusan kita mereka
pertimbangkan. Dengan contoh kecil seperti itu, kita merasa kalo keberadaan
kita cukup dianggap oleh mereka.
Pernah suatu hari, “Bu, ini kenapa yah bu, bu orderan yang
hari ini tolong dicek yah, bu ini kenapa modemnya gak connect2x, bu kenapa ini,
kenapa itu” haduhhh mana gue tau pakkk,.. rasanya pengen tereak gitu ajah,
heheh tapi selalu jawaban alibiku Cuma satu “Udah pak, proses ajah” hahaha
maafkan aku Tuhan, aku bukan pemimpin yang baik, kikikik
Dan kabar yang lebih bagusnya lagi, dua hari aku di
Surabaya, stamina badanku drop banget. Hari kedua aku langsung tergolek sakit. Mungkin
bawaan factor phsycologyst juga. Disini semuanya menuntut kita harus serba
mandiri. Kalo sakit, kita kudu bisa antisipasi sendiri, mana bisa ketika sakit
kita merengek rengek minta ini itu, pengen makan ini pengen makan itu, kalo gak
dibeliin gak makan, heheh jadi inget kalo di rumah. Kalo pas sakit pasti
mintanya ini itu. Kalo lagi sakit biasanya kita dimanja banget.
Tapi tentu saja Tuhan, kalo dibilang kecewa aku sangat
kecewa, kenapa di batch MT ku, aku gak termasuk salah satu orang yang langsung
dapet penempatan Jogjakarta. Tapi setidaknya, disini, di Surabaya, aku
beruntung bertemu dengan orang orang baik kayak mereka… terima kasih Tuhan
0 Comment:
Posting Komentar