“Rin, lu pilih pilih si cari cowok, makanya jomblo terus”
Selalu dengan enteng aku jawab : “Meskipun kita tidak sempurna, tapi kita layak
untuk mendapatkan sesuatu yang sempurna”
Kalo dianalisa, Sebenarnya ada yang perlu aku luruskan pada
kata “pemilih”
1.
Pemilih
Kata “pemilih” ini sebenarnya lebih cocok
dimiliki oleh seseorang yang punya kapasitas lebih. Sederhananya begini, ketika
seseorang itu memiliki kelebihan dibanding makhluk lain disekitarnya, (missal
lebih cantik, lebih tajir, lebih pintar, dan lebih beruntung)sangat wajar kalo
dia punya sifat yang satu ini.
Oke, aku mencoba melihat dan bercermin
sendiri, dari segi postur tubuh aja udah jelas terlihat aku terlahir sebagai
cewek dengan tinggi badan rata2x dan bahkan mendekati dibawah rata- rata,
hehehe (sdmampai = 2 meter gak sampai), bahkan ukuran Bra-ku gak masuk
dideretan koleksinya Pierre Cardin, ukuran betisku hampir sama dengan ukuran
pahaku, ngalah ngalahin ukuran betis bambang pamungkas. Bokong sama perut sama
sama rata. Susah dibedakan antara depan sama belakang, hahahah
Dengan menganalisa hal tersebut, jelas
banget kalo aku cukup gak punya
kapasitas buat punya sifat pemilih yang difitnahkan orang orang buatku.
2.
Sanguine Personality Type
Ada yang pernah dengar type kepribadian-nya
Hypocrates? Dia menganalisa perbedaan type kerpibadian manusia itu berdasarkan
cairan dalam tubuh. Dari rentetan percobaan puluhan tahun lamanya, bisa diambil
kesimpulan bahwa ternyata sanguine-lah tipe kepribadian yang aku punya. Wah,
udah jelas banget. Tanpa dilakukan eksperimen pun aku udah tau. Animated,
playful, sociable, refreshing, spirited, funny, delightful, demonstrative,
spontaneous, itu kan gue banget, heheheh
Dan mungkin gara2x faktor itu jugalah kenapa
aku gak suka dengan hal biasa dan standar. Mungkin factor ke-single-an itu ada
karena sampai saat ini aku belum menemukan seseorang yang punya sesuatu yang
berbeda. (Alibi, padahal kalo jomblo mah jomblo aja)
Maaf kalo aku terlahir sebagai cewek yang agak terganggu dengan
bentuk perhatian monoton. Example : “Hai, kamu lagi apa, dimana, sama siapa?
Udah makan belom? Udah mandi belom? Udah sholat blom?, jangan lupa makan yah,
ntar ATIT” Damn quote…
Oke, mari kita analisa. Pertama, logikanya, orang yang
pacaran itu paling tidak udah mengecap dunia lebih dari belasan taun.
Berdasarkan analisa tadi, bisa kita tarik kesimpulan bahwa orang dewasa itu
akan tau apa yang menjadi kebutuhan dia. Kalo aku lapar-pun aku bakalan makan,
kalo aku gerah dan mood mandiku lagi bagus, aku juga bakalan mandi. Dan pun
ketika keimananku lagi on, aku bakalan rajin sholat 7x sehari ditambah dhuha
dan tahajud, hehehe
Sebenarnya simple aja. Jadi cowok yang menarik itu tidak
harus bertampang ganteng, tidak harus berdompet tebel, tidak harus berakhlak mulia
banget. Cukup dengan punya cara yang berbeda dalam melancarkan misi pendekatan..
cinta itu sebenarnya sederhana, sebuah
bahan alam yang diperindah oleh fantasi.










0 Comment:
Posting Komentar